Ruh pendidikan seorang guru agama adalah semangat bagaimana anak didiknya tidak lagi melihat film yag tidak senonoh, bagaimana agar mereka tidak menampakkan aurot mereka, bagaimana agar pergauan bebas bisa terhindar, dan bagaimana agar mereka bisa menjiwai agamanya dengan sepenuh hati sehingga meninggalkan kewajiban adalah sebuah hal yang mengecewakan dalam perasaan.
Semangat itu sudah hilang. atau setidaknya menjauh. Tunjangan profesi, sertifikasi, bantuan, tunjangan fungsional, honor dan fee dan lain sebagainya menjadi penyebab utama seorang guru kehilangan roh pendidik.
Sekarang sedang tren mendirikan madrasah ataupun sekolah walau hanya dengan 4 murid. Tujuannya bukan untuk mendidik siswa. tetapi bagaimana mendapat bantuan. bagaimana mendapat tunjangan. sungguh niat yang salah.
anehnya lagi, banyak TK yang ingin menjadi RA (raudlatul Athfal) dikarenakan di Kemenag banyak bantuan dan di Dinas Pendidikan sulit mendapat bantuan. sungguh fenomena yang lucu.
- Banyak yang memanipulasi jam pelajaran agar mendapat tunjangan profesi.
- Memanipulasi tanggal mulai tugas mengajar agar bisa ikut sertifikasi.
- memanipulasi lama mengajar agar dapat NUPTK
- memanipulasi data agar dapat bantuan.
Seorang PNS yang tidak pernah membuat perangkat pembelajaran dan sering absen dan gaji mereka tetap penuh, HALAL kah gaji itu? aku yo gak eroh.
demikian pula Yayasan. Yang seharusnya yayasan adalah lembaga yang berusaha agar orang2 yang ikut berjuang dalam yayasan mendapat kesejahteraan malah sekarang yang terjadi, yayasan perampok para pegawai. setiap dana yang turun akan dipangkas, disilet, dipotong, diembat dicukur, dipreteli, disuwek2, dientit, utnuk kekayaan keluarga pendiri yayasan. semangat mencari pahala dan berjuang telah lenyap. sungguh ironis.
Bukan prestasi yang dicari pejabat, tapi mony n mony. Kepala Madrasah tak bermobil bukanlah kepala. weleh-weleh.
Guru mengajar hanya mengandalkan buku. Guru bodoh ini namanya. Guru mengajarkan apa yang ada dibuku dan tidak lepas dari itu adalah salah. 1 kali pertemuan hanya untuk membahs pelajaran adalah hal yang BODOH.
Anak-anak sekarang tidak butuh pelajaran kawan.
Yang mereka perlukan adalah perhatian, semangat, motivasi, dan cita-cita.
Membahas pelajaran cukup 30 menit. selebihnya berceritalah, beri motivasi, beri semangat, bahwa bangsa Indonesia ini adalah bangsa besar yang tidak rela menjadi BURUH negara lai. Bahwa anak indonesia adalah anak yang mampu membawa bulan ditangannya. yang mampu berfikir maju dan mandiri terlepas dari belenggu kaum-kaum oportunis kapitalis.
Wahai kawan, berikan cerita kepada anak2 indonesia bagaimana negara lain bisa maju pesat berkembang. berikan cerita tokoh yang anda kagumi dan untu dikagumi mereka.
jangan tinggalkan anak-anak indonesia dengan pikiran kosong kawan.... aku mohon semangatilah mereka. merka tidak butuh buku mereka butuh kemauan. jangan berikan mereka ikan berikan mereka kail kawan.
Wahai saudaraku se guru, mari kita JUJUR agar anak didik kita bisa meniru kita. Kalau kita tidak jujur, selalu memanipulasi data, selalu membuat-buat. entah apa jadinya negara kita nanti.
Para guru baru. anda masuk pendidikan bukan untuk mencari penghasilan. tapi berjuang agar indonesia terbebas dari kebodohan dan terbebas dari julukan NEGARA BUDAK.
selamat berjuang..... halalkan penghasilanmu.... majukan anak didikmu...... berikan mereka semangat yang membekas yang tidak hilang seumur hidup. ....... berikan mereka cita-cita